Membuat Virtual Machine Gratis Menggunakan Docker

Membuat Virtual Machine Gratis Menggunakan Docker

Hallo sahabat snipkode. sudah lama sekali tidak update blog dikarenakan pekerjaan padat. Pada artikel kali ini saya akan menunjukan bagaimana membuat Virtual Machine dengan memanfaatkan Containerization Docker. Apa itu docker ? Docker merupakan platform perangkat lunak yang memungkinkan kita membuat, menguji, dan menerapkan aplikasi dengan cepat menggunakan kontainer. Namun pada kasus ini saya bukan hanya membuat dan menguji sebuah aplikasi tapi saya akan membuat virtualiasi komputer dan dapat diakses melalui web browser. Secara umum gambaran architecture nya seperti gambar dibawah ini :


Ok. langsung saja persiapkan hal-hal yang diperlukan untuk melakukan praktek ini sebagai berikut:

  1. Terinstall Docker Container pada VPS atau Local Komputer
  2. Koneksi Internet Stabil (Local Komputer)
  3. Memahami Dasar Command Line Interface Docker
Lanjut. Ok setelah kamu mempersiapkan 3 hal tersebut mari kita bahas gambar diatas menjelaskan alur bagaimana suatu Virtual Machine (VM) dapat diakses oleh sisi client (Pengguna). Berawal dari lingkungan pengembangan Containerization Docker yang telah kita siapkan. Kita harus membuat Dockerfile. 

Dockerfile adalah sebuah file teks yang berisi instruksi-instruksi yang diperlukan untuk membangun sebuah image Docker. Docker sendiri adalah platform yang memungkinkan Anda untuk mengemas, mendistribusikan, dan menjalankan aplikasi beserta dependensinya dalam wadah yang disebut "container". Dockerfile adalah salah satu komponen kunci dalam proses ini.

Dengan Dockerfile, Anda dapat mengotomatiskan proses pembuatan image Docker. Image Docker adalah template yang berisi sistem file dan konfigurasi yang diperlukan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Image ini bersifat ringan, portable, dan dapat dijalankan di berbagai lingkungan yang mendukung Docker.

Dalam Dockerfile, Anda dapat menentukan langkah-langkah berikut untuk membangun image:
  1. Base Image: Anda memilih image dasar yang akan digunakan sebagai titik awal. Image ini bisa berasal dari registry Docker publik seperti Docker Hub atau registry pribadi.
  2. Instruksi: Anda menentukan instruksi-instruksi yang dibutuhkan untuk mengatur lingkungan dan aplikasi di dalam container. Ini dapat berupa instalasi paket, mengatur variabel lingkungan, menyalin file, dan sebagainya.
  3. Layer: Setiap instruksi dalam Dockerfile menghasilkan "layer" di dalam image. Layer-layer ini dapat di-cache sehingga jika ada perubahan kecil dalam Dockerfile, hanya layer yang terpengaruh yang perlu dibangun ulang.
  4. CMD atau ENTRYPOINT: Anda menentukan perintah yang akan dijalankan ketika container berjalan.
CMD biasanya digunakan untuk memberikan perintah default yang dapat di-override oleh pengguna, sementara ENTRYPOINT memberikan perintah utama yang tidak dapat diubah.

Ok saya kira cukup untuk penjelasan terkait Dockerfile. Kabar baiknya anda tidak perlu membuatnya karna Dockerfile sudah saya attach kedalam Container Registry jadi teman-teman tidak usah perlu repot-repot membuatnya. Kita lewati langkah build image dan push image. Sekarang lanjut pada step pull image dari Container Registry yang telah saya buat dengan nama snipkode/rcm:1.3.

Pastikan teman-teman telah membuka terminal yang telah terintegrasi dengan Docker Daemon. Lakukan perintah dibawah ini: 

$ docker pull snipkode/rcm:1.3

Tunggu sampai proses penarikan image selesai. Kemudian lakukan langkah terakhir pada terminal dibawah ini:

$ docker -dp 3000:3000 -p 3001:3001 --name vm snipkode/rcm:1.3

Tunggu sampai selesai. Sekarang buka web browser favorite kamu dengan alamat http://localhost:3000. Jika telah berhasil maka akan muncul tampilan Desktop Komputer.

Oh iya penjelasan command terminal diatas akan saya update artikel next time. See you later.